BUSUKNYA!!
ape?
mulut kamu...
eh,aku dah gosok gigi la.... siap kumur ngan listerine ag! mana ada busuk...
*****
BUSUKNYA!!
ape lagi?
hati kamu...
eh, pe pula ni? td kata mulut aku busuk... sekarang hati pula.... nak kata aku xmandi la tu... aku dah mandi la! siap pakai sabun palmolive ag! pastu sembur minyak wangi silky girl dah dekat separuh botol... xkan busuk lagi?
*****
=)
sebenarnya... mulut kamu xbusuk... hati kamu pun tak... tapi... perangai kamu... pergi sana sini... merata bawak mulut....
eh... mana ada orang cabut mulut pastu simpan dalam laci dan kunci pakai mangga gajah?
=D hehehe
+++++++++++++++++++++++++++++
Sabda Rasulullah S.A.W,
“Wahai orang beriman dengan lidahnya tetapi belum beriman dengan hatinya. Janganlah kamu mengumpat kaum Muslim, dan janganlah kamu mengintip-intip keaiban. Sesungguhnya, sesiapa yang mengintip keaiban saudaranya, maka Allah akan mengintip keaiban, dan dia akan mendedahkannya, meskipun dia berada dalam rumahnya sendiri” (Hadis Abu Daud).
Orang yang mengumpat akan mendapat kerugian besar di akhirat. Pada rekod amalan mereka, akan dicatatkan sebagai perbuatan menghapuskan pahala.
Sabda Rasulullah S.A.W bermaksud,
“Perbuatan mengumpat itu samalah seperti api memakan ranting kayu kering”. Pahala yang dikumpulkan sebelum itu akan musnah atau dihapuskan seperti mudahnya api memakan kayu kering sehingga tidak tinggal apa-apa lagi. Diriwayatkan Abu Ummah al-Bahili, di akhirat seorang terkejut besar apabila melihat catatan amalan kebaikan yang tidak pernah dilakukannya di dunia.
Maka, dia berkata kepada Allah, “Wahai Tuhanku, dari manakah datangnya kebaikan yang banyak ini, sedangkan aku tidak pernah melakukannya”. Maka Allah menjawab, “Semua itu kebaikan (pahala) orang yang mengumpat engkau tanpa engkau ketahui”.
Sebaliknya, jika pahala orang yang mengumpat tidak ada lagi untuk diberikan kepada orang diumpat, maka dosa orang yang diumpat akan dipindahkan kepada orang yang mengumpat. Inilah dikatakan orang muflis di akhirat nanti.
Memandangkan buruknya sifat mengumpat, kita wajib berusaha mengelakkan diri daripada melakukannya.
Oleh itu, banyakkan zikir supaya dapat menghindarkan diri daripada mengumpat. Islam menganjurkan beberapa kaedah untuk menghindarkan diri kita daripada terjerumus ke dalam budaya hidup suka mengumpat ini.
tetapi terdapat beberapa perkara yang dibenarkan untuk mengumpat...
(1) KES PENGANIAYAAN.
Dibolehkan kepada orang yang dianiaya untuk mengadu kepada pihak berkuasa seperti Sultan, Qadhi atau lain-lain pihak yang mempunyai kuasa untuk memberi keinsafan dan kesedaran kepada orang yang menganiaya itu. Umpamanya: Si Polan itu telah menganiaya saya begini dan begitu.
(2) MOHON BANTUAN MENCEGAH KEMUNGKARAN.
Umpamanya seseorang berkata kepada pihak polis atau bahagian pencegah maksiat: Si Polan itu telah berbuat perkara sumbang, tolong tuan cegah perkara tersebut. Maksud orang itu ialah menjadikan pihak berkuasa sebagai orang tengah untuk mencegah kemungkaran. Tetapi jika tidak dengan maksud itu maka hukumnya adalah haram.
(3) MINTA FATWA.
Umpamanya ia berkata kepada mufti atau orang yang dipercayai boleh memberi fatwa: Ayah saya atau saudara saya atau suami saya telah menganiaya saya, adakah dia boleh berbuat demikian terhadap saya, bagaimana cara supaya saya dapat terhindar dari penganiayaannya. Perkara ini dibolehkan kerana hajat. Tetapi adalah lebih baik sekiranya dengan cara sindiran sudah tercapai tujuannya. Namun demikian menyebut nama orang yang menzalimi adalah dibolehkan sebagaimana dalam kisah Hindon diatas.
(4) MENGAJAK MUSLIMIN AGAR BERSIKAP BERHATI-HATI.
Umpamanya: Kita menyebut tentang keaiban periwayat hadis seperti si polan pendusta, tidak amanah, kurang kuat ingatannya dan lain-lain. Perkara ini dibolehkan kerana tujuan kita berbuat demikian semata mata ingin menjaga keaslian hadis Rasulullah saw. Sebab tanpa berbuat demikian maka akan terdedahlah hadis Rasul saw dengan pemalsuan. Atau paling kurang supaya orang ramai jangan sampai menyangka hadis hadis tersebut sebagai hadis yang sahih. Apalagi jika orang berkenaan sememangnya orang yang suka memalsukan hadis. Dan menyatakan keaiban orang lain ini juga boleh jika kita diminta pandangan tentang peribadi seseorang yang akan menjadi rakan kongsi perniagaan , atau menitipkan amanah , atau urusan perkahwinan , demikian juga tentang berjiran dan sebagai.
(5) JIKA MELAKUKAN MAKSIAT DAN BID’AH SECARA TERANG.
Umpamanya: Minum arak secara terang terangan atau seorang guru agama yang mengajar ajaran-ajaran sesat seperti syirik dan bid’ah atau bomoh dan dukun yang menggunakan amalan amalan syirik. Kita diperbolehkan menyebut keburukan atau keaiban orang orang berkenaan supaya muslimin yang lain dapat sentiasa waspada dan tidak terpedaya oleh mereka. Tetapi dalam hal ini kita tidak boleh menceritakan cela mereka yang lain kecuali ada sebab-sebab lain yang membolehkannya sebagaimana tersebut di atas.
(6) SEBAGAI TANDA PENGENALAN.
Andaikata seseorang dikenal dengan gelaran tertentu. Umpamanya: Mamat Pincang, Jali Sumbing, Enon Gendut dan lain-lain maka dibolehkan kita menyebut sifat-sifat tersebut tetapi dengan syarat tidak dengan nada atau tujuan menghina dan merendah rendahkan. Andaikata orang tersebut sudah dapat dikenal tanpa menggunakan gelaran-gelaran diatas maka itu adalah lebih baik.
Bercakap adalah sangat senang sebab setiap manusia dikurniakan mulut... tetapi mengumpat lagi senang untuk melakukannya... sebab tu ramai manusia mengumpat... sebab utama mengumpat ialah hasad dengki... xde orang yang saja2 nak cerita tentang keburukan orang lain jika niatnya adalah untuk mengaibkan orang itu selain menpunyai sifat hasad dengki...
RASULULLAH SAW bersabda bermaksud:
“Tidak berkumpul di dalam hati seorang manusia antara iman dengan dengki.” (Hadis riwayat Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
Hasad dengki seumpama api yang akan memakan segala kebaikan yang dilakukan oleh seseorang seperti api yang membakar kayu.
Adanya perasaan dengki menunjukkan iman seseorang itu belum sempurna, malah ia adalah sifat diwarisi daripada syaitan.
Menerusi dengkilah maka syaitan menggoda Nabi Adam sehingga terkeluar dari syurga. Disebabkan dengki juga, terjadinya pembunuhan antara Qabil dengan Habil.
Seorang pujangga Arab pernah berkata:
Adanya perasaan dengki menunjukkan iman seseorang itu belum sempurna, malah ia adalah sifat diwarisi daripada syaitan.
Menerusi dengkilah maka syaitan menggoda Nabi Adam sehingga terkeluar dari syurga. Disebabkan dengki juga, terjadinya pembunuhan antara Qabil dengan Habil.
Seorang pujangga Arab pernah berkata:
“Orang hasad tidak akan senang hidupnya dan orang bakhil tidak akan berbudi dan tidak dapat dijadikan kawan orang yang selalu jemu dan tidak ada kemanusiaan bagi pendusta dan tidak dapat diterima pendapat orang yang khianat dan tiada budi bagi orang yang tidak berakhlak.”
Dengki yang diharuskan dalam Islam hanya yang menjadikan manusia berebut-rebut melakukan kebaikan seperti berlumba-lumba menuntut ilmu atau ibadat.
Dengki yang diharuskan dalam Islam hanya yang menjadikan manusia berebut-rebut melakukan kebaikan seperti berlumba-lumba menuntut ilmu atau ibadat.
jadi.... jika ada anda melihat aib seseorang.... jangan tunggu lama... TOLONGLAH
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TOLONG TUTUP MULUT ANDA...
BUSUK!!
0 winks2x.......:
Post a Comment